URBAN CIANJUR - Merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Idul Fitri merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu umat Islam karena pada hari ini ada sajian khas Idul Fitri atau Ketupat yang selalu hadir dan tidak pernah terlupakan yang disajikan dengan opor ayam maupun sambal goreng.
Namun dibalik ketupat ini yang identik dengan sajian saat lebaran, sajian ketupat ternyata memiliki filosofi dan makna yang dalam.
Berikut beberapa alasan mengapa ketupat menjadi makanan khas lebaran.
Baca Juga: Inilah Cara Makeup yang simpel dan cantik untuk dikenakan saat berkumpul dengan keluarga...
Tradisi Ketupat berawal dari penyebaran agama Islam di pulau Jawa oleh Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh Walisongo yang terlibat dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Ketupat terbuat dari beras yang dimasak dan direbus dalam anyaman daun kelapa, dikenal sebagai makanan tradisional saat Lebaran.
Sunan Kalijaga memadukan budaya dan filosofi Ketupat Jawa dengan nilai-nilai Islam sehingga terjadi akulturasi budaya di antara keduanya.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Buka Puasa Bersama Saat Ramadhan Tiba
Sunan Kalijaga juga memperkenalkan istilah ba'da lebaran dan ba'da kupat. Ba'da kupat adalah budaya yang dimulai seminggu setelah lebaran, pada hari itu banyak orang yang membuat dan menganyam ketupat sebagai simbol kebersamaan dan kemudian menyiapkan masakan ketupat.
Ini menjadi pendekatan budaya Sunan Kalijaga untuk mengajak orang Jawa memeluk agama Islam.
Saat itu, ketupat berasal dari kata kupat dan memiliki makna ganda yaitu mengaku lepat atau mengakui kesalahan dengan bersalaman atau mengaku papat atau laku papat saat lebaran dengan melakukan sungkeman.
Baca Juga: Manisan Kolang Kaling yang selalu ada saat Lebaran Tiba, Ini Cara Membuatnya...
Di Laku Papat, empat kegiatan dilakukan selama Idul Fitri, yakni pertama yaitu Luberan berarti melakukan sedekah, Kedua yaitu Leburan meninggalkan atau melebur dari dosa; ketiga Lebaran yang artinya terbukanya pintu ampunan dan terakhir Laburan yang artinya menyucikan diri sendiri.
Artikel Terkait
Menyembuhkan Tubuh dan Pikiran: Antara Dupa, Diffuser, atau Lilin Aromaterapi?
Ciptakan keajaiban di dapur Anda: Manfaat dari membuat sabun sendiri
Berburu Baju Thrifting di Sukabumi Menjelang Lebaran Idul Fitri...
Wajib untuk Anda Tahu, Tips Mengatasi Godaan Belanja online